Artikel Hits Ndoprok: Kekuatan dan Pesona Situs Yai Beji Sari, Mata Air Di Tengah Kota Malang Yang Jarang Diketahui Penduduk
Siapa sangka
bahwa di tengah padatnya pemukiman dan kampus di tengah Kota Malang, Tim Ndoprok
menemukan situs sumber mata air yang letaknya berseberangan dengan kampus dan
sekolah swasta. Rasanya sangat mustahil bisa menemukan mata air alami di tengah
kota. Penasaran kan? Untuk itu, kami mengajak anda lebih jauh mengenai kekuatan
dan pesona Yai Beji Sari ini.
Sejarah situs
Yai Beji Sari
Dilansir dari sumber artebia.com
yang mengulas secara lengkap sejarah tentang tempat ini, Situs Yai Beji Sari
merupakan kolam suci yang digunakan sebagai kegiatan keagamaan. Masyarakat
menyebutnya sebagai patirthan sedangkan beji memiliki arti kolam.
Dari sumber artikel tersebut, disebutkan bahwa situs ini merupakan peninggalan
kerajaan Kanjuruhan. Yang menarik lagi,
kolam ini menyimpan batu pondasi merah yang tebal dan merupakan bagian dari
arca-arca yang telah punah.
Untuk mendengar penjelasan secara
langsung, tim ndoprok mencari narasumber, tetapi tidak menemukan narasumber ahli seperti juru kunci.
Akhirnya, kami pun mewawancarai seorang ibu pemilik warung yang ada di sekitar
tempat tersebut. Menurut Ibu Suwarni, situs Yai Beji Sari sudah ada pada zaman
kerajaan Singosari yang menyebar menuju daerah Polowijen hingga Dinoyo.
Kegiatan yang
biasa dilakukan di sekitas situs Yai Beji Sari
Jika anda mencoba berkunjung ke
tempat ini, anda mungkin merasa kembali ke zaman kerajaan dimana masih ada
telaga dan sumber yang biasa digunakan untuk ritual mandi sebagai penyucian
dosa (ruwatan) bagi penduduk
lokal. Menurut penjelasan Ibu Suwarni, situs Yai Beji Sari masih digunakan sebagai
kegiatan ruwatan atau bahkan ritual tertentu setiap malam muharram atau yang
biasa disebut malam suro.
Fungsi pohon
yang mengelilingi situs Yai Beji Sari
Jangan salah!
Pohon-pohon ini bukan hanya dijadikan sebagai pelengkap situs kolam saja lho
melainkan ada kegunaannya. Ibu Suwarni mengatakan bahwa terdapat pohon besar
yang sangat berguna untuk sakit gigi. Beliau menyebutnya sebagai Kayu Pohon
Tanjung.
Menurut Ibu Suwarni, untuk membuat obat sakit gigi yaitu dengan
menghancurkan batang kayu Pohon Tanjung tersebut kemudian direndam dalam air hangat.
Air rendaman tersebut dapat anda gunakan kumur-kumur hingga nyeri gigi
berangsur-angsur menghilang. Gampang kan? Nggak perlu beli obat mahal ke
apotek.
Kejadian
mistis yang sempat terjadi di Situs Yai Beji Sari
Dari pengungkapan warga yang
disampaikan oleh Ibu Suwarni, makhluk penunggu situs tidak akan mengganggu
warga sekitar jika warga tidak berbuat maksiat di tempat ini.
Menurut sumber informasi Ibu
Suwarni, ada kejadian aneh saat beberapa orang mencoba minum-minuman
keras di area kolam ini. Orang-orang tersebut diganggu oleh sosok jin yang menyerupai
seseorang berasal dari jaman kerajaan
Hindhu Buddha sehingga mereka tidak berani lagi kembali ke tempat itu. Aduh!
Dimana pun itu yang namanya berbuat maksiat pasti ada akibatnya bukan? Jangan
aneh-aneh deh kalau main-main ke tempat lain!
Sisi pesona dari Situs Yai Beji Sari
Seiring
berkembangnya zaman, situs ini sudah mengalami beberapa perubahan. Untuk menjaga
situs kolam tetap terjaga yaitu dengan ditambahkan nya taman kecil dan jalan
buatan untuk melihat-lihat situs kolam. Melihat-lihat tanaman-tanaman indah
yang dirawat oleh Ibu Suwarni, kesan mistis pada tempat ini sedikit teralihkan.
Nah, itu saja yang
bisa disampaikan oleh tim ndoprok. Jika anda penasaran ingin datang ke
tempat ini, jangkauannya sangat mudah sekali kerena Situs Yai Beji Sari
terletak di samping pertigaan Jalan Simpang Candi Panggung, Jalan Akordion
Selatan dan Jalan Vinolia. Anda juga bisa menggunakan transportasi angkutan
umum biru berkode CKL dari terminal Landungsari Malang. Supaya nggak nyasar,
minta tolong turun di STIKES Maharani Malang ke pak sopir, karena letak situs
ini berseberangan dengan kampus tersebut.
Jangan lupa selalu
mengunjungi blog kami ya! dan follow IG @tim_ndoprok untuk update video dan foto seru lainnya. Trimakasih.
(chandra/dana)
Comments