Resensi Novel Mencari Aurora by Andri Surya (Penulis Malang)



BELAJAR MELAWAN ARUS DARI KOMET


Judul Buku               Mencari Aurora
Genre                       : Fantasi (Fabel)
Penulis                      : Andri Surya
Desain Sampul         : Tim Ruang Jenak (kokoferdie.com)
Tahun Terbit             : 2016
Ukuran Buku           : 20 x 14 cm
Tebal Buku               : 154 halaman
Harga Buku              : +Rp 35.000,00

Serabut putih halus tiba-tiba muncul disekujur tubuh. Setelah itu, tubuh mereka akan lemas bahkan lemah tak berdaya. Jika tidak segera diselamatkan, jiwa-jiwa ikan itu akan direnggut oleh virus aneh. Kometians – habitat para ikan komet sedang dilanda virus Kapook. Tentunya, hal ini menggegerkan kawanan ikan komet. Demi keamanan dan kesejahteraan penduduk Kometians, Emir si ikan komet yang cerdas berniat untuk mencari penawar virus Kapook yaitu Ganggang Aurora. Dan, untuk mendapatkan ganggang langka itu, Emir, Roki dan Digi harus mampu melawan semua rintangan dari derasnya Arus Musi. Karena hanya di tempat itulah ganggang Aurora bertahan hidup.

Kisah perjalanan Emir, Roki dan Digi ini mampu membawa pembaca ikut menjelajahi eksplorasi indahnya Sungai Kano begitu juga letak sisi gelap dan terang di luar wilayah Kometians. Penulis mampu mendeskripsikan warna-warni ganggang dalam cerita seperti halnya ganggang Chara, ganggang Hijau dan sebagainya. Saya jadi ingat pelajaran Biologi tentang macam-macam ganggang dan alga seperti chloropychae, rhodophycae dan alga emas. Mungkin hal ini yang mendasari penulis menggambarkan alga Chara dan Aurora ke dalam cerita. Uniknya, ikan-ikan ini dapat mengobati dirinya sendiri dengan memakan ganggang. Maha Besar Sang Pencipta, ternyata ekosistem sungai memang berguna bagi ikan-ikan yang hidup di dalamnya. Menurut saya, penulis ini tidak hanya sekedar menulis cerita tetapi juga membubuhkan pengetahuan di dalamnya. Tidak hanya itu, ada beberapa karakter tokoh yang memiliki nilai pesan dan moral baik dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saja Emir, yang rela keluar menantang bahaya demi keselamatan rakyat Kometians. Roki – ikan cerewet tetapi memiliki kesetiakawanan dan keberanian yang tinggi. Ina – ikan jenis Kaviat betina yang memiliki rasa kasih sayang besar terhadap ayahnya dan memiliki rasa keingintahuan  tinggi terhadap pengetahuan. Dan, ini dia satu-satunya karakter favorit saya, Digi si ikan gembul. Awalnya, ia selalu membahas makanan saja Krustasea..Krustasea dan lagi..lagi Krustasea. Lebih kesalnya lagi, dia selalu berkata yaah, ehem, oke..o ya? (hal.39) saat Roki curhat dengannya hanya demi makanan. Tapi, di pencarian ke-16, Digi  sukses membuat mata saya berkaca-kaca saat ia berkata, “Aku memang suka makan, tubuhku memang gendut, kadang aku juga penakut tapi jangan remehkan aku Roki. Aku sudah siap!”(hal.131) Ini yang aku suka, awalnya Digi takut untuk berpetualang, tetapi karena keadaan mendesak, ia termotivasi memberanikan diri demi nyawa sahabat-sahabatnya. I be proud of you Digi meskipun bukan pemeran utama haha...

Kisah yang ditulis oleh Mas Andri menurutku mampu membawa pembaca baper sekaligus pinter. Kita jadi lebih tahu seperti apa pola hidup ikan komet, habitat, makanan dan cara bertahan hidupnya. Selain itu, ada banyak hal yang belum saya tahu tentang ganggang dan fungsinya bagi ikan-ikan sungai. Itu semua karena Emir di cerita ini. Namun, ada beberapa kata yang menurut saya merupakan suatu pemborosan seperti yang ada pada paragraf
“............. Arus Musi adalah tempat hidup ganggang ini. Arus Musi tempatnya sangat jauh dan berbahaya. Sesuai dengan namanya, Arus Musi memiliki arus yang sangat kuat dan kencang......  (hal.14)
Kelemahan dalam penulisan hanya saya temui di bab awal saja, selebihnya penulis mampu menulis kalimat secara pas dan koheren di bab selanjutnya hingga ending.

Tapi, sejujurnya, novel ini tetap keren menurutku, lebih keren daripada kisah Nemo dan Dori. Penggambaran imajinasi sungai, ganggang, ikan dan segala karakter tokoh cerita mampu menghidupkan mood pembaca. Novel ini sangat recomended karena cocok untuk segala usia dengan pesan moral dan pengetahuan yang berbobot. Harganya juga terjangkau, rugi deh kalau nggak sampai baca novel ini! Dan, perlu dipertebal bahwa novel ini bukan tiruan dari Finding Nemo atau Finding Dori ya! Jadi, jangan menilai cerita dari judulnya dulu deh!
Beli dan baca sendiri, baru kasih komen hehehe.. Jika mau membeli, bisa memesan bukunya lewat inboks di facebook Andri Surya.
 (Chandra Widy Hartato)


Comments

AndriSurya said…
Terima kasih resensi novel Mencari Auroranya. Terima kasih juga kritik dan sarannya, berguna untuk tulisan selanjutnya. Semoga dari blog ini muncul buku (lagi) dari Chandra Widy dan kawan-kawan. Tetap semangat menulis! :D
NDOPROK said…
amiin, semoga ya aku segera nyusul hehehe, kawan-kawan yang lain dana dan chais, mana karya kalian kutunggu! Aku tunggu novel selanjutnya Mas Andri.
NDOPROK said…
oh ya komen sebelumnya saya yang nulis (chandra bukan dana ya..hehehe)
NDOPROK said…
kayaknya harus buka buku biologi lagi ini pas baca novel ini... hehehe. (Danafi)
AndriSurya said…
Nggak sampai semenyeramkan itu kok :D
NDOPROK said…
iya, nggak seserius itu Dan. Isi novelnya udah lengkap , informasi pengetahuan dalam cerita disampaikan sama Mas Andri secara santai dan mudah dipahami. Jadi, gak usah baca Biologi dulu wkwkwk. Coba baca! Asyik kok , nggak seserius baca ensiklopedi hehehe.
NDOPROK said…
komen sebelumnya a.n Chandra hehehe
AndriSurya said…
Nggak lengkap juga Can :D