Demo Aksi Damai "Jilid III"
Sekarang tanggal 3
desember, pasca aksi bersejarah di abad 21 di Indonesia yakni demo “Aksi Damai Jilid
III” mengenai penistaan agama yang digelar di jakarta. Tepatnya di sekitar tugu
monas dan bundaran HI. Saya sengaja memilih topik ini untuk sekedar mengisi
blog-blogku yang lama mangkrak karena terlalu sibuk dengan tugas-tugas kuliah
(Alibi).
Kenapa dengan demo aksi
damai itu masyarakat? Apa ada hal yang menarik yang bisa di unduh dari demo
tersebut?.
Sebenarnya demo itu hal
yang sangat lumrah dilakukan oleh masyarakat untuk mengutarakan aspirasi mereka.
Dalam demo tersebut, sebagian warga Indonesia terutama yang muslim tidak puas dengan
keputusan pemerintah dengan status hukum yang disandang oleh koko “Ahok”. Dan demo
yang digelar kemarin itu dikarenakan adanya kekurang puasaan pribumi dengan
predikat Ahok, calgub DKI Jakarta yang bernomor urut 2, yang hanya ditetapkan sebagai
tersangka. Citizen kurang puas jika calgub bernomor urut 2 tersebut hanya tersangka
tapi tidak ditahan karena kasus video penistaan agama di kepulauan seribu. Garis
besar dari permasalahan kemarin hanya karena itu.
Apalagi demo tersebut sungguh
luar biasa sekali koordinasi dari ketua kelompok yang berjuang mati-matian,
sampai mengurat lehernya, hanya karena ingin menjebloskan sang chinese tersebut
ke dalam teralai besi. Dalam hal ini
ketua kelompok tersebut adalah Habib Rizieq, ketua FPI. Sepertinya dia satu-satunya makhluk yang ada di Indonesia yang
mampu menggerakan beribu-ribu orang untuk berkumpul jadi satu di satu tempat. Subhanalloh.
Mengherankan sekali demo
tersebut mampu mendatangkan masa dari luar Jakarta. Masa tersebut beragam
sekali untuk menuju tempat berdemo. Dari yang menggunakan kendaraan melata berkaki
empat hingga berjalan kaki pun ada. Mereka melakukan hal itu hanya untuk menjebloskan
Ahok ke dalam penjara.
Ya itulah sedikit
tulisan saya yang mengulas tentang Pasca demo terbesar di abad 21 di Indonesia ini. Intinya
kita boleh saja mengutarakan aspirasi kita tentang apapun, asal, kita
mengutarakanya dengan suasana yang damai dan tertib. Dan yang penting jangan
anarkis, itu gak baik. (Danafi)
Comments
Pertama, coba buka opening paragraf lebih menarik. Usahakan tidak terkesan menjelaskan sesuatu melainkan menceritakan sesuatu seakan-akan mengobrol dengan seorang teman diskusi
Contoh pada kalimat :
Sekarang tanggal 3 desember, pasca aksi bersejarah di abad 21 di Indonesia yakni demo “Aksi Damai Jilid III” mengenai penistaan agama yang digelar di jakarta. Tepatnya di sekitar tugu monas dan bundaran HI. Saya sengaja memilih topik ini untuk sekedar mengisi blog-blogku yang lama mangkrak karena terlalu sibuk dengan tugas-tugas kuliah (Alibi).
Kenapa dengan demo aksi damai itu masyarakat? Apa ada hal yang menarik yang bisa di unduh dari demo tersebut?.
Sebenarnya demo itu hal yang sangat lumrah dilakukan oleh masyarakat untuk mengutarakan aspirasi mereka. Dalam demo tersebut, sebagian warga Indonesia terutama yang muslim tidak puas dengan keputusan pemerintah dengan status hukum yang disandang oleh koko “Ahok”.
Kalau baca tulisanmu,orang yang baca nanti bakal komentar "Wis eroh..wis eroh lek demo tanggal segitu padane aku gak eroh ae..."
Nah lho...gawat kan? Ga ada yang salah dalam menulis kata itu. Tapi, coba ganti dengan lebih menarik
contoh :
" Peristiwa yang terjadi pada tanggal 3 desember ini ternyata melibatkan banyak demonstran, khususnya dari golongan organisai.... Sejak terjadinya insiden kasus penistaan pada surat Q.S Almaidah yang dilakukan oleh Basuki Cahya Purnama alias Ahok ini, aksi demo akhirnya berbuntut panjang dan berakhir dengan aksi damai. Banyak pendapat yang dilontarkan para netizen terkait peristiwa ini. Sebagian besar orang berpendapat bahwa aksi damai tersebut hanya membuang-buang uang karena kejadian tersebut bersamaaan dengan bencana banjir dimana-mana (berikan kutipan sumber yang kuat). Pembaca akan menikmati tulisanmu.
Dan, itulah rahasia gimana essai kamu bisa lolos dalam perlombaan (ini bocoran ilmu aja)