Pentingnya Pendidikan Sosial Media Dalam Kurikulum

          Dewasa ini sosial media menjadi masalah utama bagi dunia pendidikan. Pro dan kontra sosial media bagi pengaruh pendidikan memang sering terjadi. Lantas, pentingkah pendidikan sosial media dalam kurikulum? Bagi saya penting sekali. Bukan bermaksud mengajarkan anak-anak untuk bermain sosmed tetapi mengajarkan mereka menggunakan sosmed secara bijak.
            Ada beberapa langkah-langkah ide penulis ndoprok yang bisa dilakukan untuk menjalankan pendidikan sosial media dalam kurikulum sebagai berikut:

Source:https://www.devaradise.com/id/2014/11/streaming-online-nerve-2016-english-full-episodes-online-free-download.html

1. Perkenalkan sosial media pada anak-anak secara umum
Untuk memperkenalkan sosial media pada anak-anak. Tentunya, mereka harus diberikan pemahaman secara teori dahulu. Jika memungkinkan untuk praktek, maka guru perlu mendampinginya.

2. Pendidikan Sosial Media perlu diarahkan positif
Arahkan sosial media ke hal yang positif. Anak-anak perlu pendampingan khusus sehingga seharusnya anak-anak praktek menggunakan sosial media di laboratorium komputer saja. Tidak dianjurkan untuk menggunakan sosmed di rumah tanpa pendampingan khusus.

3. Kenalkan situs-situs sosial media yang sehat
Agar rasa penasaran tidak terlalu besar, anak-anak perlu diarahkan situs sosial media yang aman untuk anak-anak seperti google kidie, massenger for kids. Dan aplikasi lain yang aman untuk anak-anak. Namun, bagaimana pun juga tetap dampingi anak-anak saat menggunakan sosial media.

4. Batasi penggunaan smartphone
Bagi seusia anak-anak, paling aman adalah tidak diperkenankan untuk menggunakan smartphone. Apabila mereka sudah terlanjur memilikinya, maka orang tua perlu memberikannya jika sudah menginjak reamaja awal. Jika perlu, hindari aplikasi dewasa pada smartphone anak, sebagai gantinya berikan game edukatif untuk anak-anak.
5. Buat facebook sebagai media pembelajaran
Jika sudah menginjak remaja, ajarkan mereka untuk menggunakan sosial media sebagai media pembelajaran seperti mengumpulkan mereka dalam fan page belajar bahasa inggris, menulis, desain gambar atau kegiatan kreatif lainnya.

            Arahkan pendidikan sosial media pada remaja terutama anak-anak pada hal yang positif bukan malah dilarang. Sebab, larangan membuka sosial media pada mereka justru membuat mereka berontak dan membuka sosial media secara sembunyi-sembunyi. (Chandra Widy)



Comments