Awalnya takut operasi
Dari penyakitnya aja udah keren yah, Hemoroid. Padahal aslinya itu sakit wasir atau ambeyen kalau orang bilang pada umumnya. Wong jowo ada yang bilang Bol-en tapi bukan bolen pisang lho ya. Itu sih enak. Kalau sakit yang ini nggak enak. Meskipun nggak bahaya tapi ganggu aktivitas dan kehidupan ibarat punya temen yang parasit. Macam gitulah. Oh ya Dokter umum memang sempat mendiagnosa kalau wasirku udah grade III dan ada di bagian dalam. Memang dianjurkan operasi. Tapi, ditawari dulu mau operasi apa gak. Pertama, aku minta diobatin dulu aja soalnya lihat nenekku kesakitan pasca operasi jadi takut.
Bertahan hidup selama setahun dengan obat-obatan, minyak dan pola makan sehat
Tahun 2020, aku mulai tuh beli berbagai macam obat mulai Ardium 500 mg, Antihemorroid supp, Lactulose untuk pelembut feses. Hampir tiap hari aku beli. Yah kalau diitung setahunan ya sejutaan lebih buat bertahan hidup sama obat-obatan itu. Tiap kali BAB berdarah langsung kepake semua tuh jurus obat-obatan dalam dan luar. Dan, berhasil. Aku bisa beraktivitas normal tanpa bab berdarah yang membandel.
Karena lengah, Hemoroid muncul lagi tahun 2021
Duh Hem..hem! Gue pikir dia uda kapok ternyata nongol lagi kayak CLBK. Gara-garanya hari itu aku super sibuk karena deadline kerjaan. Biasanya sarapan buah, air putih, sayur dan nasi secukupnya. Ini seharian makan nasi goreng aja. Dan… besoknya… si Hem ini protes.
Darah mulai mengucur di kloset. Awalnya susah bab dan keras. Tapi setelah feses keluar, sakit di bagian dubur mulai muncul. Dan itu perih banget pas kena air. Panik gak? Ya gak cuma mewek ini kenapa wasir tiba-tiba balikan padahal aku nggak ngangenin si dia .
Beberapa hari gak bisa tidur. Bukan karena sakit cuman stress mutusin operasi apa gak. Bayangin yang horor aja pokoknya. Setelah aku browsing dan ikut komunitas penderita wasir, ada RS yang menawarkan operasi wasir minim rasa nyeri. Dari situ kayak mendapatkan Diatas Ada Matahari Bersinar Menerangi Bumi (Nah malah nyanyi lagu Qasidah). Oke Fix, akhirnya aku mutusin operasi sesuai rekomendasi temen dari grup. Mumpung atiku muantep rek!
Tanggal 24 Desember 2021 langsung tancap gas ke Klinik buat minta rujukan
Langsung deh ke klinik minta rujukan ke mantan ( eh, maksudnya ke RS yang sudah aku pikirkan yaitu RS UMM Malang). Dokter klinik nggak ribet dan nggak banyak cing cong. Dokter Michael langsung buatkan surat rujukan buat ke RS. Yah maklumlah aku kan horang kaya (Kaya-kaya siapa aja terserah), jadi kesananya pake BPJS Kelas 3. Klinik Bunga Melati di Jalan Mayjend Panjaitan ini memang baik. Nggak ribet. Makasih ya buat semua staf yang mempermudah urusan saya.
 |
| Sumber foto: instagram.com/aiyafadila |
Tunda dulu karena ayah mau operasi juga, akhinya tanggal 27 Desember, aku ke RS UMM Malang
Tanggal 26 Desember sore, aku langsung WA customer service Rumah Sakit. Nanya prosedur dan persyaratan daftarnya. Ternyata, jadwal dokter bedah yang sudah aku tuju praktik pada hari Senin sampai Jumat. Waktu prakteknya juga dibagi. Ada yang jam 11.00 – 13.00 Siang dan Jam 18.00 – 20.00. Jelas dong aku pilih yang siang soalnya sakitnya udah ga betah perihnya. Kata customer service, cukup bawa KTP dan surat rujukan BPJS dari faskes pertama (Klinik Bunga Melati)
Tiba tanggal 27 Desember siang jam 11.00 aku langsung ke RS buat daftar. Baru tau kalau daftarnya harus pagi-pagi dulu jam 5 subuh biar dapat kuota yang siang. (Maklum baru pertama ke RS…*by the way kok pihak RS gak kasi tau ya kalau daftarnya jam 5 pagi. Jadinya kan di PHP gini…
Ya sudah, aku dapat kuota antri di jam 18.00 buat periksa ke Dr. Aleq – dokter spesialis bedahnya. Balik lagi ke rumah akhirnya. Nggak mungkin kan aku nunggu ngesot di RS sambil rebahan, sekalian aja buka tenda hehe. Dokter Aleq selain humoris, cerdas, benar-benar kompeten. Pas browsing ternyata beliau sudah punya banyak buku yang ditulis - salah satunya Atlas Berwarna Patologi Anatomi. Makin kece aja nih Dokter Aleq sander. Nggak salah pilih aku ketemu sama dokternya.
 |
| Sepertinya ini juga jadi buku pegangan mahasiswa jurusan kedokteran Sumber Foto: www.rajagrafindo.co.id |
Dokter sempat menawarkan pilihan operasi
Jam setengah 8 malam, kira-kira aku uda mulai dipanggil perawatnya. Masuklah aku ke ruang pemeriksaan. Pas dokter nanya, langsung deh aku ngeluh kalau bab berdarah, waktu keluar benjolan ikut keluar dan kena air rasanya sakit banget kayak disilet-silet. Setelah aku bilang kalau benjolan dimasukkan, Dr. Aleq menawarkan tindakan.
Dokter: “Misal operasi siap?”
Aku : “Takut, Pak, katanya sih sakit.”
Dokter: “Coba, jelaskan alasannya apa yang bikin takut dan berpikiran operasi wasir ini sakit?”
Aku : “Ada yang sakit lama, ada yang sampek susah BAB terus pendarahan.”
Dokter : “Berapa orang yang bilang kayak gitu?”
Aku : “Empat mungkin.”
Dokter : “Dari seluruh kota Malang yang sudah pernah operasi wasir, empat orang ini nggak bisa dibuat patokan. Kalau mas mau, operasi di RS ini pake circular stapler. Semacam alat harganya ntar bisa beli sekitar 3 – 4 jutaan untuk sekali pakai. Dan itu, minim rasa nyeri. Setelahnya bisa beraktivitas dan BAB.
Akhirnya gak banyak mikir, aku langsung mantep dari hati yang terjeglong kalau aku mau pakai tindakan itu. Kalau menurut beberapa sumber yang saya baca, stapler hemorroid ini memang cocok untuk wasir grade 3 (dimana benjolannya masih di dalam dan belum melorot atau prolapse). Kalau sudah grade 4 dan nggak bisa dikembalikan lagi, yah terpaksa mesti dipotong secara konvensional. Yawislah, daripada nunggu parah terus dipotong malah sakit, lebih baik operasi sekarang pikirku.
Dokter sementara memberikan suntikan dan obat anti nyeri untuk sementara. Beberapa obat racikan juga diberikan untuk menekan rasa nyeri dan pendarahan.
Penentuan waktu operasi
Aku : “Kalau operasinya, kapan ya dok?”
Dokter : “Wah bagus itu, mau dalam dekat ini?”
Aku : “Iya..siap.” (*aslinya takut lho…)
Dokter: “Saya ada waktu tanggal 29 Desember hari Rabu ini, kalau misal Selasa sore besok mulai nginep di RS, siap? Kalau fix, saya kasih surat buat inden kamar biar nggak tidur keleleran di jalan. Jadi, bisa pulang hari Jumatnya nggak sampek setahun di RS hehehehe. (Sumpah dokternya mbanyol)
Oke aku fix setuju dengan keputusan dokter. Langsung ke apotik nebus obat racikan anti nyeri dan langsung inden kamar buat tanggal 28 besoknya. Dokter menyarankan rawat inap pake BPJS biar gak bayar. Tapi alat staplernya beli sendiri. Jadi, sebelum nebus alatnya, daftar lagi melalui jalur umum. Kesimpulannya, aku kombinasi sih rawat inap dan semua pake BPJS tapi operasi pake umum.
Sempat nanya dulu berapa harga stapler ke pihak farmasi, kok harganya 5,5 juta. Langsung wajahjadi datar-datar eneg. Mana ada tabungan segitu. Duduk sambil chat Mama. Mama bilang nggak usah dipikir. Akhirnya Mama datang ke apotek nyusul aku.
Karena masih belum terima harganya semehong itu, akhirnya aku klarifikasi lagi ke apotekernya.
Aku : “Lho mbak, terkait harga stapler tadi kok kata dokternya 3-4 jutaan ya?”
Apoteker: “Mungkin maksud dokternya yang harga 3,2 jutaan itu. Hanya saja sementara barangnya habis.”
Aku : “Tapi operasiku masih hari Rabu mbak, kalau bisa ada ya mbak yang harga segitu?”
Apoteker: “Tapi udah fix ya, operasi Rabu pake stapler.”
Aku : “Iya, besok pagi saya tebus.”
Apoteker: “Baik, besok saya pesankan kalau begitu.”
Hatiku berasa damai ternyata harganya gak sampai 5 juta lebih. Mama pun juga ikut lega.
Tanggal 28 Desember 2021 Pagi
Kali ini aku ke rumah sakit sama Mama karena mama yang bawa uangnya. Kalau bawa uang banyak, aku paling anti memang. Takut matador eh teledor maksudnya. Dan drama pagi dimulai dari sini.
Kasian Mama sampai cari ATM ke segala penjuru seantero Malang nggak ada yang bisa berfungsi. Sampai mikir, apa ATM juga ikut ditutup operasionalnya di jam tertentu. Mama kebingungan gimana caranya ambil uang buat nebus alat dalam keadaan mendesak begini. Meweklah saya dalam hati karena merasa jadi anak nyusahin banget sama orang tua, belum operasi udah gini
Alhamdulillah, ada saja jalan yang untuk membayar sementara dalam keadaan mendesak ini. Akhirnya, bisa juga melunasi alatnya dengan harga berkisar 3,2 jutaan lah. Tapi, sebelumnya aku udah negesin kalau harga staplernya kemarin udah fix kata apotekernya segitu.
Fix masalah pelunasan alat selesai.
 |
| Bukti pelunasan alat stapler. Lega juga setelah liat stempel Lunas |
Mulai inden kamar rawat inap, 28 Desember 2021 Pukul 19.00
 |
| Baru masuk rawat inap langsung diinfus, panik dan takut lah. |
Padahal, jadwal masuk pukul 18.00 melakukan SWAB antigen dulu. Eh, ga taunya molor karena dokter dan staf lagi sholat dulu. Akhirnya SWAB test dilakukan jam 18.45. Untuk pendamping pasien yang kebetulan ayahku, dikenakan biaya 100 ribu untuk tindakan SWAB juga.
Akhirnya aku dapat kamar di dekat jendela. Duh alhamdulillah aku suka posisi kamarnya disini. Tapi, aku kaget lho baru hari pertama udah diinfus ditancapin jarum. Karena pertama kali dan semoga terakhir kalinya juga.
Suster Usi dan Sarah sempat ketawa karena lihat aku grogi saat diinfus. Mereka dengan sabar dan baik menenangkan aku dan mereka cantik-cantik pula aduhai makin kerasan .
Malam pertama, aku suruh Mama dan Ayah tidur di rumah dulu. Jadi malam pertama aku sendiri tanpa ada yang jagain (nasib orang jomblo). Bisa tidur nyenyak? Jelas bisa. Bisa melekan semalam maksudnya. Ini karena tempat tidurku bersebelahan dengan pasien diabetes yang batuk-batuk terus. Memang berisik tapi juga kasian. Jadi tidurnya sambil kepikiran nih orang sakitnya sampai kayak gitu.
Malam ini pukul 12 malam sampai 8 pagi diwajibkan puasa. Bayangan aku dikasih cairan penguras isi perut yang katanya bisa mencret murus-murus. Alhamdulillah cuma puasa aja.
 |
| Suster Sarah sampai kasih pesan di gagang cantolan infus, mungkin biar cangkemku nggak nakal nyicipin makanan dan minuman yang ada di meja. |
Rabu, 29 Desember 2021 detik-detik operasi
Pukul 09.00 pagi, Ayah udah siap mendampingiku ke ruang operasi. Dua suster sudah membawa brankar ke Lantai 5 untuk melakukan tindakan. Kuucapkan selamat tinggal wasirku semoga tidak balik lagi ya. Sambil baca doa dan shalawat aku minta sama Allah supaya operasinya lancar baik dari pasien dan pengerjaan semua medisnya diberi kemudahan.
Masukklah di ruang operasi dan ganti baju operasi yang warna hijau lengkap sama penutup rambut. Namanya aja mau operasi, siapa yang gak deg-degan. Tapi balik lagi semangat mau sembuh biar gak kumat. Aku anggap aja ini lagi treatment.
Tahap-tahap saat operasi berlangsung
• Pasien disuruh duduk terlebih dahulu di meja yang sudah disiapkan pembalut. Bayangin udah parno, kemungkinan ada pendarahan setelah operasi.
• Semua tim medis operasi sudah berkumpul. Nggak nyangka tenyata anggota tim nya banyak banget. Ternyata, nggak cuman Dr. Aleq aja. Bahkan, dokternya pun melakukan operasi sambil ndagel. Ngobrol dengan yang lain layaknya lagi hangout. Tidak bahas penyakit sama sekali.
• Salah satu dokter anestesi mengintruksikan aku untuk tarik nafas saat mau disuntik. Pas jarum disuntik ke punggung bawah, rasanya merasuk hingga tulang. Sakitnya tuh disini banget. Setelah itu, dokter suruh angkat kakiku. Bisa terangkat tapi lumayan berat. Dokter menyuntikkan anestesi bius lokal lagi. Percobaan angkat kaki yang kedua, kaki benar-benar nggak bisa diangkat. Saat itu bius sudah menjalar. Lumpuh sesaat jari-jemari mulai nggak bisa gerak. Musik dimainkan di ruang operasi. Pinggul nggak bisa goyang mau joget. Fix, ini bius sudah meresap sempurna sampai ke lubuk hati terdalam.
• Berikutnya, dokter menidurkanku dengan posisi kaki mirip mau operasi lahiran. Kedua tangan telentang. Jarri telunjuk dipasangi penjepit yang menghubungkan ke detak jantung.
• Operasi dimulai. Aku dengar suara alat stapler mulai berputar dan dimasukkan ke area duburku. Nggak terasa apa-apa, yang ada terasa ditempelin lingkaran pas di dubu itu aja.
• Dalam kondisi seperti itu, tim dokter saling bekerja sama menjahit dan mengembalikkan posisi wasirku. Saat itulah, aku ngerasa pingin lompat saja dari meja operasi. Teganglah saya. Alat detak jantung mulai cepat dan sangat cepat. Salah satu dokter tahu kalau aku lagi tegang.
• Akhirnya dokter tersebut menyuruhku untuk memejamkan mata. Tarik nafas dan musik mulai dibesarkan. Bahkan, dokter memberikanku kesempatan untuk request lagu. Kebetulan aku suka lagu Romantic Klasik Manca era 80-an. Jadi nggak perlu pindah lagu, cukup besarkan saja pintaku.
• Jam 10.00 tepat akhirnya operasi selesai, terdengar suara guntingan yang kayaknya lagi merapikan jahitannya. Dokter mengabarkan operasi sudah selesai dan ditunjukkan potongan wasir yang bikin pendarahan. Aku hanya manggut-manggut saja karena lemas.
Jam 10.00 – Jam 11.00 pagi
Keluar dari ruang operasi, dibawa ke ruang semacam sterilisasi. Eh tapi ga tau juga sih kalau ruang sementara buat pasien habis operasi. Selama satu jam penuh, dokter memasang infus berisikan Injeksi Paracetamol bentuk cair dalam infus. Selama satu jam aku terbaring sambil tolah-toleh lihat dokter bawa pasien operasi lainnya.
 |
| Udah selesai operasi dan nggak bisa ngapa-ngapain, bius masih ada |
Jam 11.00 pindah dari ruang operasi ke kamar inap
Kasur untuk operasi memang beda dari kasur rawat inap. Para dokter kerjasama memindahkan tubuhku ke kasur rawat inap. Alat stapler dikembalikan dan diletakkan di bawah kakiku. Buat kenang-kenangan kata dokternya. Yeyyyy… Mama sama Ayah nongol dan udah nggak sabar menantikan kedatangangku. Padahal mereka lagi repot kerja, lagi-lagi aku mikir jadi nyusahin….maafkan aku ayah mama
 |
| Gambar kemasan stapler hemorroid wasir |
 |
| Ini alat staplernya, abaikan bantalnya ya buat pemanis tapi maaf kalau jadi gak enak dilihat |
 |
| yang kayak tutup botol ini bukan buat nyedot ya, tapi buat memastikan agar jahitan dan potongan melingkar sempurna. Pas operasi berjalan, kerasa ditempelin ini aja sih selebihnya nggak ada rasa sakit sama sekali kecuali rasa sakit saat berpisah dengan mantan |
Pukul 18.00 WIB kaki mulai bisa gerak
Kaki mulai bisa digerakkan. Tapi, perut masih kaku. Belum ada rasa pingin pipis atau kentut. Perawat mulai menginjeksikan obat anti nyeri lewat infus. Pas ditanya ada keluhan, aku jawab belum. Pegawai media sudah menyiapkan makanan bubur dan jus buah naga buatku. Karena takut bab, aku hanya makan dikit dan itu pun disuapin mama.
Pukul 22.00 harus ditekan dulu perutnya. Perut mulai nggak enak. Serasas penuh dan ingin kentut tapi masih ditutup dengan tampon kassa. Perawat mulai melepas tampon kassanya setengah jam kemudian.
 |
| Sebenarnya gak pantes ya saya posting (skip aja kalau ga mau liat) Sekedar tau saja kalau ini sumber pendarahannya wasirku segede ini waktu diangkat, ngeri ya |
Pukul 24.00
Mulai ada rasa ingin BAB. Yang keluar pertama hanya gumpalan darah dan sedikit caian mirip betadin. Lega. Tapi beberapa menit setelah BAB, rasa nyeri mulai menjalar. Panas dan ngilu. Tapi, ini mendingan daripada waktu ambeyen kumat sebelumnya rasanya sakit seperti disilet-silet. Makin lama makin malam makin hot. Kalau hot nya enak sih bisa lanjut, ini hotnya nggak enak banget sampek merintih.
Posisi badan muter bolak-balik sampai kasur rumah sakit serasa berisik. Sekali serong kasurnya kriyak-kriyek. Paniklah Mama, padahal mama udah tidur. Aku nangis bukan karena sakit, tapi karena bikin Mama nggak pules tidurnya. Sumpah jadi anak nyusahin bener. Begitulah nyerinya sampai pagi jam 7-an masih kerasa. Biusnya habis total.
 |
| Mama ketiduran terus kebangun pas aku ginjal-ginjal karena kehabisan obat bius Maafkan aku Mama yang nggak kenal lelah jaga anaknya. Ini seharian lho ga tidur soalnya pagi sampai sorepun jadwalnya juga padat |
Kamis, tanggal 30 Desember 2021
Saat perawat datang, aku mulai bilang kalau ada nyeri sampai nggak bisa tidur. Perawat memberikan injeksi anti nyeri. Sekujur tangan sakit saat disuntik tapi perlahan-lahan level nyerinya ilang. Nyeri di bagian dubur turun mungkin dari level 5 ke 4. Meskipun nyeri tapi udah nggak bikin guling-guling. Tidurlah saya pulas pas Ayah datang ke rumah sakit.
Rencananya pingin pulang sekarang tapi dokter menyarankan besoknya saja karena kondisiku masih dalam keadaan infeksi. Ya sudah saya pasrahkan saja.
Alhamdulillah, malamnya bisa tidur tenang. Karena nggak tega Mama jagain tidur dibawah, akhirnya, Mama tidur sambil bersandar di kasurku pulas. Love You Mom and Dad. Sumpah aku nggak pingin nangis karena rasa sakitku tapi pengorbanan mereka. Jika kelak mereka sudah tua dan aku menikah, belum tentu pengorbananku sebesar ini.
Jumat, tanggal 31 Desember 2021
Hari itu aku ganti cairan infus yang semula cairan biasa diganti semacam cairan suplemen vitamin. Warnanya so sweet, warna jandah. Lebih saktinya lagi, warnanya merasuk ke baju dan bantalku yang berubah jadi warna pink. Jadilah aku sosok Mister Pinker Haha
 |
| Sumpah warnanya lucu ya....ada manis-manisnya gitu |
Diperbolehkan pulang pas akhir tahun. Jadi gak sampai setahun di RS hehe. Dokter memberikan resep untuk pemulihan pasca operasi dengan harga 600 ribu untuk ditebus di apotek luar. Seperti:
• Racikan albumin (kapsul ikan kutuk/gabus juga boleh)
• Rindobion untuk vitamin dan pemulihan sel
• Antibiotik
Sedangkan yang ditebus di apotek RS UMM hanya obat bermerk Onoiwa saja. Pulang diperlakukan sitimewa sama Om dan Tante. Disusul pakai mobil. Karena masih nggak bisa naik turun tangga, aku turun ke lantai 1 pake kursi roda. Hari Selasa tanggal 3 Januari 2022 kontrol dan disuntik anti nyeri dan Rabunya balik lagi kontrol dengan penambahan porsi obat.
Pemulihan pasca 2 minggu operasi
Alhamdulillah sudah sembuh. Dulu tiap makan mesti minum pencahar dan obat peluru. Sekarang nggak lagi. Buah, sayur dan air putih tetap diperbanyak. Jadi selama 2 minggu berat badanku turun 7 kg. Senengnya kayak diet, perutku nggak monyong kayak dulu lagi. Datar dan flat kayak hidup tanpa ada pasangan….duuuuh!
Dari sakit yang sudah aku derita selama 17 tahun ini bisa hilang dalam dua jam saja. Tahun baru dibuka dengan kesembuhan baru. Alhamdulillah suenenge Rek.....
Untuk menu makanan saya:
1 Minggu pertama : Bubur halus, sum-sum, gula aren, telur rebus, abon, jus buah naga/pear. (Air putih 3 liter – minumnya dikit-dikit pake takaran botol. Jangan langsung ditenggak kayak digelonggong- muntah tanggung sendiri ya!)
1 Minggu kedua : Bubur nasi, sayur, buah naga/pepaya/pear potong, yoghurt, air putih 3 liter. (kalau minum obat, minum air hangat dulu baru ditelan obatnya. Pengalaman kalau obatnya dulu, terus minum air dingin bisa cegukan. Beberapa jam kemudian makin nyandet di kerongkongan. Akibatnya muntah, semua obat harga mahal bisa keluar, sayang kan 600 ribu dimuntahin )
Minggu selanjutnya : Makan nasi, sayur, protein, ikan, udang, buah naga/pepaya/pear/apel (mulai boleh sembarang buah), air 3 liter, yogurt.
Usahakan sebelum dan sesudah makan buah tetap ada. Aku malamnya udah nggak makan nasi tapi buah sampai kenyang.
Untuk perawatan luka
• Setelah BAB, jangan lupa bersihkan area dubur dengan dettol dan sabun antiseptik. Lalu, keringkan dengan tisu basah dan handuk kecil. Lakukan selama 2 mingguan.
• Jangan lupa sering ganti celana dalam tapi jangan sering ganti pacar ya…. Cari cadangan nggak masalah yang penting kalau uda nikah mantap 1 pilihannya.
• Rendam dengan air hangat setelah habis mandi.
• Tetap jaga penampilan bersih wangi dan kalau perlu skincare an. Jangan mentang-mentang sakit jadi males ngerawat penampilan.
Pesan dan penutup
Aku nggak maksain untuk bilang Jangan takut operasi ya! Kutekankan sekali lagi mantap operasi apa gak, itu dari hati. Tiap keyakinan orang berbeda, nggak bisa dipaksa. Selagi wasir kalian belum parah yah obati dulu dan tetap jaga pola makan. Buah, sayur dan stop pedas. Ini nih pedas memang bikin nagih tapi tetap harus berhenti ya! Paksain berhenti makan pedes pokoknya bagi yang uda kena wasir baik level 1 – 4. Ga usah ngotot! beneran, wajib stop mulai saiki Rek!
Kalau omongan tetangga sih nggak ngefek ya seberapa besar pedasnya. Tinggal siram mulut tetanggamu pake comberan pedasnya juga ilang (Don’t try at his home)
Ucapan terimakasih dan mohon maaf
Terimakasih saya ucapkan kepada Allah SWT yang memberikanku jalan semudah dan selancar ini, Ayah dan Mamaku, Om, Tante, Teman-Teman, Saudara, Sahabat da, Dokter Aleq dan semua staf RS Universitas Muhammadiyah Malang, pelayanannya benar-benar maksimal. Bintang seratus buat layanannya deh.
Mohon maaf kepada pihak staf dan rumah sakit yang telah membaca blog saya jika ada yang tidak sesuai, benar-benar bukan suatu kesengajaan.
(*Semoga sehat selalu. Bagi yang kena wasir, jaga pola makan mulai seakarang! Jangan sampai operasi kayak aku)
Comments